Bangka Belitung, ibumjk.wapresri.go.id – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ibu Mufidah mengatakan bahwa persaingan produk kerajinan di pasar global semakin ketat baik dengan produk dalam negeri maupun dengan produsen kerajinan dari negara tetangga sementara berbagai kendala masih dihadapi terutama dalam hal permodalan, pemasaran, teknik produksi dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para perajin agar lebih giat lagi dalam berusaha supaya dapat bersaing.

Demikian pernyataan Ketua Umum Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla pada sambutan pembukaan Sinergi Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian Perindustrian, Dekranas dengan TP PKK untuk pembinaan UMKM, yang diselenggarakan di Hotel Novotel Bangka Belitung, Kamis (15/11).

“Dekranas ke Bangka Belitung dalam rangka membina dan mengembangkan produk-produk kerajinan yang berdaya saing sehingga laku di pasar sekaligus untuk mengidentifikasi permasalahnan yang dihadapi lalu dicarikan upaya penanganannya. Untuk diketahui pengembangan tenun Cual merupakan salah satu program prioritas Dekranas untuk Pengembangan tenun,” kata Ibu Mufidah di hadapan para pengurus Dekranasda sekabupaten dan kota serta para pelaku UMKM.

Lebih jauh, Ibu Mufidah menjelaskan bahwa kain tenun kerajinan tangan khas Bangka Belitung ini sekilas mirip dengan songket Palembang, namun bila diteliti lebih dalam, ternyata terdapat perbedaan jelas terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya.

“Kain Cual lebih sedikit benang emasnya dibandingkan kain songket,” terangnya.

Kain Cual dulunya, kata Ibu Mufidah, selain dipakai untuk pakaian adat di lingkungan bangsawan Muntok, juga sebagai pakaian kebesaran dan kebanggaan lingkungan ningrat.

Seiring berjalannya waktu, kata Ibu Mufidah, lambat laun kain ini menyebar ke kalangan rakyat biasa namun sayangnya produk kerajinan Babel ini makin tertinggal baik dalam produk maupun inovasi.

‘Itu sebabnya Dekranas berupaya mendorong agar kerajinan khas Babel ini bisa bangkit dan berjaya kembali,” ujarnya.

Sementara itu menurut Ketua Bidang Manajemen Ibu Bintang Puspayoga, kegiatan sinergi ini dijabarkan dalam sosialisasi program KUR, bimbingan teknis peningkatan kualitas produk KUMKM, pelatihan perkoperasian pelatihan kewirausahaan, pelatihan vocational pewarnaan alam batik Bangka Belitung, sosialisasi dana bergulir dan bimbingan teknis IKM pakalan jadi berbahan kain Cual.

Dalam acara ini Ibu Mufidah juga menyerahkan bantuan peralatan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan mesin jahit, juga memberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM.

Usai membuka acara, Ibu Mufidah juga mengadakan dialog dengan para pengurus Dekranasda dan para pelaku usaha kriya, untuk mengetahui langsung kendala apa yang ditemui para perajin agar dicarikan solusinya. Tidak ketinggalan juga, Ibu Mufidah dan rombongan meninjau pameran mini di Kediaman Gubernur Bangka Belitung yang menampilkan beragam produk kerajinan unggulan dipamerkan, mulai dari tenun kain Cual, batik, kerajinan timah, batu hingga produk makanan olahan.

Ditampilkan pula demo Cual gedokan, demo membatik dari murid Sekolah Luar Biasa (SLB), demo membuat rajutan dan melukis di tudung saji.

Dalam kegiatan ini, Ibu Mufidah juga didampingi oleh Ibu Erni Tjahjo Kumolo, Ibu Bintang Puspayoga, Ibu Triana Rudiantara, Ibu Nora Ryamizard Ryacudu, dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Elzardi Rosman beserta Ibu Melati Erzaldi. (Jer/KIP Setwapres RI)