Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) membawa dampak yang signifikan di berbagai sektor, termasuk industri kerajinan. Agar tidak semakin terpuruk, para perajin perlu didorong untuk tetap aktif berkarya. Untuk itu, sebagai upaya membangun ekonomi nasional, pusat-pusat kerajinan rakyat perlu terus dikembangkan.

“Penyelenggaraan Pameran Karya Kreatif Indonesia kali ini saya anggap penting dan tepat waktu. Di tengah adanya pandemi Covid-19 ini, tentunya kita tetap harus melakukan upaya untuk membangun ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sentra-sentra kerajinan sebagai basis ekonomi kerakyatan perlu terus menerus dikembangkan. Semangat berkarya dan berkreasi dari para perajin perlu difasilitasi dan diberikan kemudahan dengan memberikan kesempatan untuk memamerkan karya-karyanya,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dalam acara Pembukaan Pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) Virtual 2020 Seri II, di kediaman resmi Wakil Presiden, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (07/10/2020).

Lebih jauh Ibu Wury menilai, pameran hasil kreatifitas para perajin akan membuat produksi kerajinan Indonesia semakin dikenal, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri oleh masyarakat internasional.

“Untuk itu, pemanfaatan teknologi digital seperti yang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui penyelenggaraan pameran Karya Kreatif Indonesia secara virtual merupakan salah satu pilihan yang tepat dalam menyiasati situasi dan kondisi saat ini,” ungkapnya.

Sementara dalam era perdagangan global, Ibu Wury menekankan, industri kerajinan harus terus didorong agar dapat memenuhi standar kualitas serta tuntutan pasar, baik pasar domestik maupun pasar internasional. Selain itu, produk-produk unggulan yang memenuhi kualitas standar nasional maupun internasional perlu terus dipromosikan dari waktu ke waktu.

Sebagai bentuk dukungan kepada industri kerajinan, pada acara ini juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia (BI) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Ibu Wury pun berharap sinergi antara Bank Indonesia dengan Dekranas akan lebih diperkuat lagi di masa mendatang, melalui peningkatan kapasitas usaha maupun sumber daya, perluasan pasar dan fasilitas akses pembiayaan.

“Untuk itulah saya merasa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan momentum yang tepat bagi kita semua untuk terus berkomitmen dalam mendukung dan mengembangkan kerajinan Indonesia serta merupakan bentuk dukungan nyata kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) atau IKM (Industri Kerajinan Menengah) kita yang mempunyai peran cukup serta strategis dalam perekonomian nasional,” ujar Ibu Wury optimis.

Mengakhiri sambutannya, Ibu Wury menyampaikan apresiasi kepada BI yang telah menginisiasi dan berperan aktif dalam pelaksanaan pameran ini. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai produk dalam negeri.

“Pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan industri kerajinan maupun masyarakat untuk dapat terus menggunakan produk-produk hasil produksi dalam negeri. Kita harus bangga dengan produk buatan Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan rasa bangganya akan produk-produk UMKM Indonesia yang telah mampu bersaing dan merambah pasar digital, serta pasar global mancanegara. Perry menambahkan, BI akan terus melakukan upaya-upaya untuk terus mengembangkan UMKM nasional, bahkan di tengah situasi pandemi saat ini.

“Masa pandemi Covid saya sebut sebagai new (baru) UMKM. Karenanya akselerasi digitalisasi menjadi solusi untuk meningkatkan pemasaran. BI juga terus menerapkan tiga strategi untuk pengembangan UMKM, yaitu korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan. Di samping itu, BI juga memperluas sinergi dengan berbagai pihak, karena sinergi menjadi kunci untuk memajukan UMKM bagi Indonesia Maju,” ungkapnya optimis.

Sejalan dengan Perry Warjiyo, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah menyampaikan UMKM telah berkontribusi besar bagi perekenomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Pada 2018, sektor ini telah menyumbang lebih dari Rp 8.500 triliun terhadap PDB Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah tetap berkomitmen untuk terus berupaya mendukung pengembangan UMKM meskipun di masa pandemi ini.

“Pemerintah sepenuhnya mendukung peningkatan UMKM di era transformasi digital. Revolusi industri digital ini juga menjadi tantangan bagi kita untuk menyiapkan angkatan kerja kita yang unggul. Oleh karena itu kita harus terus mendukung pengembangan skill dan kapasitas pekerja. Semoga tantangan pandemi dan digitalisasi ini dapat segera kita lewati dengan baik,” jelasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, para Dewan Gubernur BI, serta pengurus Dekranas dan Dekranasda di seluruh Indonesia. (NL/AF/SK-KIP Setwapres)