Riau-ibumjk.wapresri.go.id. Kedatangan Ibu Mufidah Jusuf Kalla sebagai Ketua Dekranas di Provinsi Riau yang juga dijuluki Bumi Lancang Kuning, memberikan spirit bagi pengurus Dekranasda Riau dan para pengrajin.

Kunjungan Ibu Mufidah yang didampingi pengurus Dekranas Pusat Ibu Erni Tjahjo Kumolo dan ibu Rini Rudiantara serta Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Ibu Euis Saedah untuk melihat lebih dekat perkembangan hasil produk kerajinan Riau.

Bertempat di Gedung Dekranasda Riau, Rabu (22/7) para pengrajin memamerkan aneka produk kriya unggulan daerahnya. Ibu Mufidah yang dipandu Gubernur Riau Ibu Sisilita Arsjadjuliandi Rachman mengamati dengan serius hasil produk kriya unggulan Riau.

“Wah hampir semuanya bagus, kreatif dan penuh ide baru. Namun ada beberapa kerajinan yang perlu lebih diperhalus seperti songket dan kain tenun,” saran Ibu Mufidah kepada pengrajin.

Hal ini juga ditegaskan dalam sambutannya di depan pengurus Dekranasda dan pengrajin Provinsi Riau dalam acara Silaturahmi. Ia sangat berharap agar Riau dapat mengembangkan produk unggulannya sendiri.

“Tidak perlulah terlalu serius memikirkan batik. Karena batik sudah sangat mendunia dan batik dikenal dari Pulau Jawa. Riau lebih baik fokus mengembangkan kain songket dan tenun. Kualitasnya harus lebih diperbaiki dan diperhalus. Selama ini kain tenun dianggap mahal tapi kasar dan tebal sehingga tidak nyaman dipakai. Di beberapa daerah seperti Pandai Sikek di Padang, sudah berhasil menghasilkan kain tenun yang halus dan berkualitas tinggi,” jelas Ibu Mufidah.

Ia pun berjanji akan membantu meningkatkan kualitas tenun Riau agar lebih baik dan bisa menjadi produk unggulan. Dekranas Pusat akan membimbing lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu, Ibu Mufidah mengaku sudah lama tidak berkunjung ke Riau dan sangat terkejut saat menyaksikan tayangan video tentang pariwisata baru unggulan Riau, Sungai Bono, yang ternyata sangat digemari para peselancar mancanegara.

“Anak saya yang tinggal di luar negeri sangat gemar olahraga selancar, saya baru tahu di Riau ada sungai yang ombaknya bisa sampai tujuh gelombang, saya akan suruh anak saya untuk mencoba berselancar ke Sungai Bono,” puji Ibu Mufidah yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Usai memberikan sambutan, Ibu Mufidah membuka kesempatan untuk dialog dengan para pelaku kriya Riau agar ia tahu apa kendala yang ada didaerah itu.

Sebelum kembali ke Jakarta , Ibu Mufidah berkesempatan mengunjungi Toko Batik Rani, yang merupakan pusat penjualan batik khas Riau. (KIP, Setwapres)