Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Saat ini seluruh masyarakat dunia, termasuk Indonesia, sedang mengalami masa sulit akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Di Indonesia, salah satu sektor yang terdampak secara ekonomi adalah sektor pariwisata yang sangat berkaitan erat dengan seni dan budaya. Sebagaimana diketahui, seni dan budaya Indonesia merupakan salah satu daya tarik utama negeri ini bagi wisatawan domestik maupun internasional. Untuk itu, para pelaku kriya, seni, dan budaya dituntut untuk dapat beradaptasi dengan teknologi digital dan bisa memasarkan produknya secara digital sehingga dapat bertahan dan berkembang.

“Pelaku Kriya, seni, dan budaya juga dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian selama pandemi ini, termasuk peralihan aktivitas usaha ke ruang-ruang digital,”  tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada acara Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan secara virtual oleh Mitra Seni Indonesia (MSI), Rabu (23/12/2020).

Lebih lanjut Ibu Wury menyampaikan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini hendaknya tidak menjadi penghalang untuk terus berkreasi, berinovasi, bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang baru. Sebab, kreasi yang konsisten tersebut merupakan salah satu modal utama pelestarian budaya Indonesia yang secara langsung dapat mendukung pergerakan sektor ekonomi kreatif Indonesia.

“Dengan kreatifitas dan inovasi, saya percaya ibu-ibu Mitra Seni Indonesia dapat mendukung dan menggerakkan kembali seni pertunjukan tradisional, seni kerajinan, seni kuliner dan seni budaya lainnya, yang pada akhirnya dapat membawa dampak terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ungkap Ibu Wury.

Pada acara peringatan Hari Ibu yang bertajuk “Ibu Tangguh Hadapi Masa Pandemi” ini, Ibu Wury pun mengajak kepada para ibu untuk terus memaksimalkan perannya dalam mengelola dan mengatasi segala permasalahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19, terutama di lingkungan terdekat yaitu keluarga dan sekitarnya.

“Saya percaya, ibu-ibu di organisasi Mitra Seni Indonesia ini adalah perempuan yang tangguh, yang tidak hanya berperan sebagai Ibu Rumah Tangga, tetapi juga berkiprah di luar rumah dengan berbagai karya dan usaha,” tutur Ibu Wury memberikan motivasinya.

Menutup sambutannya, secara khusus, Ibu Wury memberikan apresiasi kepada Mitra Seni Indonesia atas berbagai kiprahnya dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pelaksanaan Pagelaran Amal Ludruk Mitra Seni Indonesia yang telah diselenggarakan secara virtual pada tanggal 30 Agustus 2020.

“Alhamdulillah, saya mendapat laporan, dari kegiatan tersebut terkumpul donasi yang disalurkan kepada para pelaku seni dan membantu menggerakkan kembali kelompok seni pertunjukan tradisional yang terdampak Covid-19,” ungkapnya.

Tak Lupa ia juga mengimbau, agar seluruh masyarakat terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan berdoa agar pandemi Covid-19 dapat dilalui dengan baik dan segera berlalu.

“Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan kembali untuk selalu patuhi protokol kesehatan dalam setiap berkegiatan. Ingat selalu pesan ibu 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun),” pesan Ibu Wury.

“Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melindungi bangsa dan negara ini dan segera mengangkat wabah Covid-19 ini dari negara kita,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum MSI Sari Ramdani Basri, melaporkan bahwa MSI sebagai komunitas seni dan budaya yang 98 persen anggotanya adalah perempuan, sejak April 2020 telah melakukan kegiatan sosial di masa pandemi seperti memberikan bantuan dana, sembako, vitamin, serta Alat Pelindung Diri (APD) untuk beberapa rumah sakit dan para pelaku seni yang membutuhkan.

“MSI juga di setiap kegiatannya berupaya untuk dapat berperan serta dalam rangka membantu menggerakkan roda ekonomi tidak hanya di lingkungan internal anggotanya, seperti berdirinya MSI kuliner dan MSI kerajinan sejak akhir Juli 2020 sebagai bentuk dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif,” paparnya.

Di samping itu, lanjut Sari, MSI juga mendukung karya komunitas seni lainnya seperti komunitas pembatik tuna rungu di Jakarta dan ibu-ibu binaan penghasil kriya perca yang hasilnya digunakan sebagai souvenir pada acara ini.

“Pada acara hari ini, kita akan menyaksikan beberapa hasil pelatihan virtual ibu-ibu anggota MSI, sebagai bentuk penyesuaian terhadap keadaan pandemi,” ujarnya.

Menanggapi laporan Sari, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada MSI yang telah memberikan kerja nyata bagi pemberdayaan perempuan Indonesia khususnya melalui pelestarian seni dan budaya kebhinekaan yang menjadi kekuatan Indonesia.

“Masa ini bukanlah masa yang mudah, namun jika kita tetap berdiri tegak dan melakukan berbagai kegiatan positif dan produktif serta meningkatkan keterampilan diri, saya yakin kita akan dapat mencapai perempuan berdaya Indonesia maju,” pesannya.

Untuk itu, Menteri Bintang mengajak kepada segenap perempuan Indonesia untuk menjadikan peringatan Hari Ibu di tengah pandemi kali ini sebagai momentum untuk memompa semangat dalam ikut serta menjadi bagian dari perjuangan bersama menuju Indonesia yang maju, sehat, dan sejahtera.

“Sesungguhnya setiap dari kita memiliki peran untuk dapat membuat perubahan positif sekecil apapun itu. Bolehlah dulu dari yang ada di depan mata, dari lini terkecil yaitu keluarga,” ujarnya.

Tampak hadir dalam acara kali ini Pendiri MSI Susrinah Sanyoto Sastrowardoyo, Ketua Dewan Pembina MSI Sri Harmoko, Anggota Kehormatan MSI Mufidah Jusuf Kalla, Herawati Boediono, dan Tuti Sutiawati Try Sutrisno, Dewan Juri Lomba Menulis Puisi Eka Budianta, Toeti Heraty, dan Eko Wahyudi, serta jajaran penasihat, pengurus, dan anggota MSI. (EP/NN, KIP-Setwapres)