Jakarta, ibumjk.wapresri.go.id – Ikebana merupakan sebuah karya seni yang merefleksikan keseimbangan alam yang mencerminkan diri dari para perangkainya. Karya alam semesta berpadu satu dalam rangkaian seni Ikebana.

Hal tersebut diungkapkan kata Ibu Mufidah Jusuf Kalla dalam sambutannya saat membuka Pameran Ikebana Internasional Chapter 224 yang di gelar hari ini hingga besok terbuka untuk umum di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Ibu Mufidah berharap bahwa Ikebana Internasional Chapter 224 Jakarta yang berulang tahun ke-35 itu terus mampu menghasilkan karya gemilang di tingkat nasional maupun internasional.

Ibu Mufidah yang juga memiliki hobi merangkai bunga itu menyambut baik Pameran Ikebana International. Dia mengatakan, pameran ini dapat menambah wawasan tentang seni merangkai bunga.

“Saya menyambut baik kegiatan pameran yang diadakan setiap tahun di sini karena memberikan sajian dan wawasan pengetahuan akan seni merangkai bunga indah Ikebana dan beberapa aliran yang ada di Indonesia. Rangkaian bunga gaya Jepang terdiri dari sembilan aliran dan dikenal di Indonesia adalah ikenobo, sogetsu, ichiyo, ohara, misho ryu, koryu, shofukadokai. Saya berbahagia menjadi salah satu bagiannya yaitu ichiyo,” kata Ibu Mufidah yang membuka Pameran ini bersama istri Duta Besar Jepang, Sayako Ishii.

Ibu Mufidah Jusuf Kalla bersama Istri Duta Besar Jepang, Sayako Ishii, di depan Ikebana hasil karya Ibu Mufidah.

Lebih lanjut Ibu Mufidah mengatakan bahwa beragam hasil karya seni ini yang indah dan cantik yang kita lihat pada pameran Ikebana Internasional Chapter 224 hari ini merupakan visualisasi tema dan konsep menyatu, menggambarkan ekspresi jiwa setiap perangkai ditransformasikan dalam karya seni.

“Semoga kegiatan ini dapat selalu memberikan kontribusi dalam perkembangan dunia seni merangkai bunga di tanah air dan mampu karya gemilang kreasi indah di tingkat nasional maupun internasional,” pesannya.

Sementara di tempat yang sama, Istri Duta Besar Jepang, Sayoko Ishii menuturkan bahwa dalam memaknai ikebana, ia mengkaitkannya dengan era baru Kekaisaran Naruhito yaitu Reiwa yang artinya keindahan dalam harmoni. Ia juga melihat Reiwa dalam harmonisasi rangkaian bunga yang dipamerkan pada hari ini.

“Ikebana adalah seni kerajinan tangan yang memilih tangkai-tangkai, bunga-bunga dan daun-daun untuk menggantikan atmosfer suatu tempat menjadi dekorasi dan merangkai elemen-elemen ini. Pada intinya, Ikebana adalah gambaran dari alam yang melihat keindahan dalam harmoni pada bunga dan ruang-ruang yang ada di sekitarnya. Jadi, gambaran tentang alam yang diwujudkan oleh Reiwa,” paparnya.

Sebanyak sekitar 80 rangkaian ikebana yang dipamerkan di sini, tak ketinggalan, Ibu Mufidah juga menampilan karya hasil rangkaiannya dengan aliran free style yang menuai sambutan meriah dan pujian dari para pengunjung. (JER/RN, KIP-Setwapres)