Jakarta-ibumjk.wapresri.go.id. Mata Saidam (35 tahun) berbinar. Ada sinar kegembiraan di wajahnya. Senyum di bibirnya terus mengembang. Pria turunan asli Suku Badui ini tak menyangka kain tenun yang diproduksi dan dipamerkannya di ajang Pameran Wastra Tenun Nusantara 2016 di Gedung Kementerian Perindustrian, menarik perhatian bahkan dibeli oleh Ketua Umum Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Dua helai kain tenun asli Badui berwarna coklat muda pun berpindah pemilik.

“Coraknya cantik dan menarik. Bahannya juga halus, pantas dimiliki,” kata Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, memuji hasil produksi tenun Saidam.

Sebanyak 50 pengrajin unjuk kreasi dan kreatifitas di ajang Pameran Wastra Tenun Nusantara yang digelar Selasa (9/8) dan dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Aneka kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan di acara bergengsi ini. Menurut Plt Dirjen Industri Kecil dan Menengah Achmad Sigit Dwiwahyono, kata “wastra” berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti sehelai kain. Kini kata wastra kembali dipakai sebagai pengganti kata kain untuk tenun tradisional di seluruh Indonesia. “Pameran ini merupakan agenda rutin hasil kerjasama Departemen Perindustrian dan Dekranas, yang akan berlangsung mulai 9-12 Agustus mendatang,” kata Achmad Sigit.

Dalam sambutan pembukanya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan, ada dua produk wastra unggulan Indonesia yaitu tenun dan batik. Kain batik sudah lebih dulu dikenal dan kini kain tenun akan terus dikembangkan. “Kementerian Perindustrian akan terus mendorong pengembangan produk, baik alat tenun maupun pendampingan untuk meningkatkan produktifitas pengrajin. Kini  pihaknya juga terus mempromosikan tenun pewarna alam agar dapat digunakan dalam produk ramah lingkungan.” kata Airlangga yang berharap agar pameran ini bisa menjembatani antara Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan konsumen.

Sementara itu, Ibu Mufidah sebagai Ketua Umum Dekranas, memuji tema penyelenggaraan pameran ini yang mengangkat tema wastra tenun, sangatlah tepat karena saat ini di Indonesia banyak tenun daerah yang mulai punah, maka diperlukan regenerasi dari pengrajinnya.

“Kita harus terus mendorong produksi tenun kita agar berdaya saing tinggi. Kalau dulu tenun hanya dipakai didaerah ya sendiri dan pada acara adat. Tapi sekarang sudah banyak desainer yang mengembangkan tenun menjadi busana di ajang internasional. Yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan pengrajin Indonesia. Jadi marilah kita Cinta Tenun Indonesia,” ajak Ibu Mufidah disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Yang spesial dari pembukaan acara ini hadirnya aktris senior atas Jajang C Noer dan istri Wakil Gubernur DKI Ny Djarot Syaiful Hidayat sebagai bintang tamu pada fashion show dengan balutan busana tenun.

Selain tenun juga digelar aneka produk tas, sepatu, selop, batik, produk interior, perhiasan dan aksesoris.  Juga ditampilkan demo pembuatan tenun, peragaan busana, talk show dan musik tradisional.(KIP Setwapres)