Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Kaum perempuan dan muslimah Indonesia merupakan fondasi pembangunan bangsa yang memainkan peran vital dalam mencetak generasi unggul dan berdaya saing global. Oleh karena itu, perempuan Indonesia perlu didorong agar terus meningkatkan kapabilitasnya dan saling mendukung satu sama lain demi kemajuan bersama.

“Tanpa bekal ilmu dan lingkungan yang mendukung, mustahil kita bisa mencetak generasi masa depan impian. Oleh sebab itu, sebagai pendamping dan penjaga keluarga, para ibu mesti memperkaya diri dengan pengetahuan dan keterampilan,” imbau Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin saat menghadiri Kajian Akbar Muslimah bertajuk Muslimah Cerdas Fondasi Generasi Masa Depan, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (03/04/2023).

Dalam acara pembuka rangkaian Istiqlal Fashion Days (IFD) 2023 tersebut, Ibu Wury menilai, kajian muslimah ini sebagai sarana yang sangat tepat bagi muslimah untuk meningkatkan pengetahuan dan saling bersinergi.

“Melalui forum ini, para muslimah dapat memperkuat jejaring sosial dan bisnis agar bisa maju bersama,” harapnya.

Oleh karena itu, Ibu Wury meminta para muslimah untuk mengoptimalkan segala kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada secara positif, diwujudkan dalam karya dan meningkatnya kemampuan diri.

“Islam tidak mengajarkan kita para muslimah untuk menjadi kerdil dalam pengetahuan,” tegas Ibu Wury.

“Justru Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin mengajarkan setiap umatnya untuk terus menuntut ilmu tanpa mengabaikan perintah-perintah Allah yang tertuang di dalam Al-Qur’an dan hadis,” sambungnya.

Ibu Wury pun mengapresiasi pencapaian para muslimah Indonesia yang mampu tampil hingga ke panggung dunia, baik di bidang _modest fashion_ ataupun riset/penelitian.

“Saya berharap prestasi gemilang tersebut menjadi inspirasi bagi seluruh muslimah tanah air bahwa muslimah juga memiliki peran vital dalam menjaga pembangunan negara. Dengan ketekunan dan kerja keras, insyaallah kita bisa meraih prestasi yang tidak kalah dari bangsa-bangsa lainnya,” kata Ibu Wury memberikan semangat.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Wury membuka secara resmi IFD 2023 yang digelar pada 1-19 April 2023, di Plaza Al Fattah, Masjid Istiqlal, sekaligus mengapresiasi inisiasi Scarf Media yang diharapkan dapat mendorong kemajuan industri modest fashion.

“Semoga kegiatan ini menjadi pendorong melesatnya industri fashion modest dalam negeri sekaligus menjadi bukti bahwa muslimah dapat berkontribusi dalam upaya bersama mengembangkan ekonomi syariah di negara kita,” tutupnya.

Sejalan dengan Ibu Wury, dalam kajiannya, Ustaz Ahmad Homsani menyampaikan cara untuk membentuk generasi yang kuat. Pertama adalah menjaga diri dari dua perkara, yaitu sifat hasad (iri dan dengki) serta sifat yang ingin memata-matai kehidupan orang lain. Kedua adalah melesatkan doa sebagai anak-anak panah secara tepat sasaran, yaitu melalui salat dua rakaat sebelum azan Subuh, dua rakaat setelah azan Subuh, dan dua rakaat salat Subuh.

“Muslim/muslimah yang sejati adalah yang meninggalkan perkara-perkara yang tidak menjadi urusan dia. Kalau tidak ada kebermanfaatannya, ayo ditinggalkan,” ajaknya.

Sementara, CEO Scarf Media Temi Sumarlin mengungkapkan, Masjid Istiqlal sebagai masjid negara mempunyai potensi untuk menjadi etalase industri halal, di antaranya, modest fashion. Temi melaporkan, IFD 2023 mayoritas digawangi oleh muslimah-muslimah kreatif, termasuk brand-brand yang telah mengikuti ajang-ajang internasional.

Adapun kajian kali ini dijadikan pembuka rangkaian IFD 2023 dengan harapan muslimah dapat meng-upgrade dan meng-update diri sehingga tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.

“Semoga kajian kali ini memberikan banyak manfaat dan amal jariah bagi kita semua. Kita dukung muslimah-muslimah Indonesia untuk terus berdaya di lingkungannya karena muslimah yang berdaya, muslimah yang cerdas insyaallah akan menjadi fondasi bagi generasi penerus bangsa,” imbuhnya.

Sedangkan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menekankan, pendidikan di Masjid Istiqlal sangat bersahabat dengan perempuan, terlebih dengan kehadiran program pendidikan kader ulama perempuan. Ia menjelaskan, peserta program akan memperoleh pendidikan di Universitas Harvard di Amerika Serikat serta Universitas Al Azhar di Mesir, masing-masing selama enam bulan, dengan pembiayaan berasal dari beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Jadi, insyaallah diharapkan nanti ulama perempuan yang akan lahir ini bisa dimanfaatkan oleh dunia internasional,” kata Nasaruddin optimis.

Hadir dalam acara ini, antara lain, Direktur Pengembangan dan Kerja Sama Wakaf Istiqlal Global Fund (IGF) Nur Hayyin Muhdlor serta Figur Publik Enno Lerian. (RR/SK-BPMI, Setwapres)