Jogjakarta-ibumjk.wapresri.go.id. Jogjakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), pada peringatan 50 tahun organisasi tersebut di Dongyang, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, Oktober 2014 lalu. Untuk itu, Jogjakarta diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan batik khas di daerah tersebut.

“Banyak kota lain di luar Jogja yang juga menghasilkan batik. Jogja sebagai panutan dunia dapat menjadi penggerak bersama kota lainnya di Indonesia, hingga nantinya ada kota lain yang bisa mengikuti Jogja,” ujar Ibu Mufidah Jusuf Kalla ketika meresmikan Pembukaan Jogja Kota Batik Dunia, Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2016, di Jogja Expo Center, di Banguntapan, Bantul, DIY, Rabu (12/10/2016).

Predikat yang telah diraih Jogjakarta ini, Ibu Mufidah menuturkan, karena kota tersebut memiliki 7 kriteria, yaitu nilai sejarah, orisinil, upaya pelestarian dengan regenerasi, nilai ekonomi, ramah lingkungan, memiliki reputasi internasional, dan memiliki komitmen yang berkesinambungan. Oleh karena itu, Ibu Mufidah berharap predikat dunia ini dapat terus dipertahankan.

“Kita gembira atas pencapaian ini dan apresiasi capaian Jogja sebagai kota batik dunia. Perlu dipertahankan tujuh kriteria yang dimiliki,” tegas Ibu Mufidah.

Menutup sambutannya, Ibu Mufidah mengapresiasi atas terselenggaranya JIBB dan berpesan agar kegiatan ini tetap dilanjutkan setiap dua tahun sekali.

“Saya juga berharap perhelatan ini diselenggarakan secara berkesinambungan, dua tahun sekali. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Jogja,” tutur Ibu Mufidah.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan, batik yang kini telah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO berpotensi menjadi sumber ekonomi masyarakat, terutama bagi perajin batik. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk terus menghidupkan warisan ini.

“Batik sebagai warisan budaya Indonesia memiliki simbol dan filosofi siklus hidup manusia, kini juga semakin berkembang kreatif yang berpotensi menjadi sumber ekonomi masyarakat. Kami sangat mengapresiasi JIBB 2016 ini dan semoga kita bisa terus menghidupkan batik yang saat ini sudah dipredikatkan menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco,” ungkap Sultan.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Mufidah melakukan Mencanting Batik, sebagai tanda Peresmian Pembukaan Jogja Kota Batik Dunia JIBB (2016)

JIBB tahun 2016 ini merupakan perhelatan pertama yang digelar setelah Jogkarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia tahun 2014 lalu. Mengangkat tema ‘Tradition for Inovation’, terselenggaranya acara ini juga untuk menyambut hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. (KIP, Setwapres)