Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan penyakit yang dialami hampir setengah populasi penduduk dunia. Di Indonesia, Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan, bahwa proporsi terbesar masalah gigi yang dialami masyarakat adalah gigi rusak dan berlubang, sedangkan masalah kesehatan mulut adalah gusi bengkak dan keluar bisul atau abses. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan kampanye dan edukasi yang masif terkait kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

“Kampanye cara menyikat gigi yang baik dan benar juga harus terus digalakkan, serta edukasi kepada anak-anak pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan sikat gigi dua kali sehari harus terus dimasifkan,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada acara Webinar dan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Kedokteran Gigi TNI Angkatan Laut R.E. Martadinata secara daring, Selasa (28/09/2021).

Dalam acara yang bertema “A new Challenge for Dental Practice During Covid-19 Pandemic” ini, lebih lanjut Ibu Wury menyampaikan bahwa menurut survei yang dilakukan pada tahun 2020 lalu, terdapat perubahan perilaku kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-19. Survei mencatat, masyarakat Indonesia lebih sering mencuci tangan dibanding menyikat gigi, dan juga lebih sering menggunakan hand sanitizer dibandingkan menggunakan obat kumur.

Hal ini, lanjut Ibu Wury, turut memberikan dampak pada perilaku hidup sehat, khususnya kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu, diperlukan perhatian khusus dari berbagai pihak terkait dalam membangkitkan kesadaran masyarakat agar kesehatan gigi masyarakat Indonesia lebih baik lagi.

“Saya yakin dengan dilakukan pendekatan yang komprehensif serta adanya kerja sama dan kolaborasi antara profesi dari berbagai lembaga atau instansi, Insya Allah permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia bisa teratasi dan pada tahun 2030 dapat terbebas dari penyakit karies,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Ibu Wury pun menguraikan, di dalam Islam perilaku hidup sehat khususnya yang berhubungan dengan gigi dan mulut telah diajarkan sejak dahulu. Ia kemudian menganalogikan kewajiban menunaikan salat lima waktu oleh seorang muslim, dimana salah satu syarat sah nya salat tersebut adalah dengan berwudhu yang di dalamnya terdapat gerakan berkumur untuk membersihkan gigi dan mulut.

Di sisi lain, terdapat juga anjuran untuk membersihkan gigi dengan bersiwak di waktu-waktu tertentu seperti ketika akan salat, sebelum dan sesudah tidur, serta setelah makan.

“Berkumur dan bersiwak, apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, bukan hanya akan mendapatkan pahala tapi juga memperoleh hikmah kesehatan gigi dan mulut,” urai Ibu Wury.

Menutup sambutannya, Ibu Wury menyampaikan apresiasi dan harapan atas terselenggaranya webinar hari ini. Semoga seluruh jajaran terkait dan semua yang terlibat dalam acara ini dapat mengambil manfaatnya dan mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.

“Sebagai penutup saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada kita semua mengenai prosedur pelayanan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi secara komprehensif,” pungkas Ibu Wury. (NN/RJP, BPMI – Setwapres)