Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menerima Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi di Kediaman Resmi Wakil Presiden, Jl. Diponegoro, Jakarta, pada hari Jumat (7/2).

Mengawali pertemuan tersebut, Melati mengungkapkan beragam kerajinan khas Provinsi Bangka Belitung. Adapun beberapa kerajinan khas Bangka Belitung antara lain tenun cual, kopiah resam, anyaman purun, serta pewter timah.

“Tenun cual ini sangat khas Bangka Belitung karena motif dan desainnya. Berbeda dengan kain tenun lain, seperti tenun Palembang, misalnya. Motif tenun cual ini mengangkat flora dan fauna khas Bangka Belitung,” ucap Melati.

Selain tenun cual, lanjutnya, kopiah resam dan anyaman purun juga merupakan kerajinan yang unik karena berasal dari tanaman yang dianyam. Begitu pula dengan Pewter, pajangan beraneka bentuk yang berasal dari timah, juga terkenal sebagai kerajinan khas Bangka Belitung.

Melati juga melaporkan bahwa untuk mempromosikan kerajinan-kerajinan tersebut, Gubernur Bangka Belitung telah menetapkan kebijakan agar seluruh ASN pria di Bangka Belitung mengenakan kopiah resam di hari Jumat.

Menanggapi hal tersebut, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menyambut baik kebijakan yang diberlakukan di Bangka Belitung. Menurutnya, hal ini dapat memperkenalkan budaya Bangka Belitung secara tidak langsung kepada masyarakat.

“Menurut saya kebijakan seperti itu sangat bagus. Karena secara tidak langsung, seluruh masyarakat juga jadi familiar dengan kerajinan khas daerah Bangka Belitung. Jangan sampai masyarakat daerah setempat tidak familiar dengan kerajinan khas daerahnya,” ujar Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin.

Pada kesempatan itu, Melati juga memaparkan beberapa kendala dalam memproduksi kerajinan-kerajinan tersebut. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi ialah regeranasi penenun cual.

“Yang paling prioritas adalah tenun cual, Ibu. Karena tenun cual ini sudah hampir punah. Proses produksi yang lama, sekitar 3 sampai 6 bulan, membuat generasi muda cenderung tidak tertarik untuk belajar menenun kain cual. Sementara itu, sebagian besar perajin tenun cual sudah berusia lanjut,” ungkapnya.

Menyoal kendala tersebut, Ketua Dekranasda sekaligus Istri Gubernur Bangka Belitung ini mengatakan bahwa kerja sama dengan Bank Indonesia cabang Bangka Belitung telah sangat membantu.

“Kami bantu menyediakan mesin tenun, sehingga proses produksi bisa lebih cepat. Produksi yang lebih cepat, berarti cashflow lebih cepat, sehingga anak-anak muda sekarang mulai tertarik untuk belajar menenun kain cual,” terang Konsultan Pengembangan UMKM, Bank Indonesia, Wili Saepudin.

Mengakhiri pertemuan ini, Melati mengundang Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin untuk mengunjungi beberapa kegiatan Dekranasda Bangka Belitung ketika mendampingi Bapak Wakil Presiden dalam pembukaan Kongres Umat Islam, tanggal 26 hingga 27 Februari mendatang.

“Kehadiran Bu Wapres tentu akan menambah motivasi para perajin, terutama perajin muda sebagai bagian dari kaderisasi untuk terus melestarikan dan mengembangkan kerajinan khas daerah Bangka Belitung,” harap Melati.

“InsyaAllah saya akan hadir, Bu, bersama dengan teman-teman Dekranas untuk melihat bagaimana kegiatan produksi kerajinan di sana, sekaligus memberikan masukan agar potensi kerajinan tangan di daerah bisa lebih menonjol,” tutup Ibu Wury.

Hadir mendampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin antara lain, Wakil Ketua Harian 1 Dekranas Loemongga Agus Gumiwang, Ketua Daya Saing Dekranas Chandrasari Agus Suparmanto, Sekretaris Jenderal Dekranas Gati Wibawaningsih, serta Wakil Ketua Harian 2 Dekranas Nanny Hadi. (DMA/AF-KIP, Setwapres)