Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (ABK), aktivitas ekonomi mulai kembali dijalankan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu, agar tetap bertahan, pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) harus mampu melakukan penyesuaian dengan terus berinovasi memanfaatkan ekonomi digital.

“Di masa pandemi ini, para pelaku UMKM dan IKM dituntut untuk memanfaatkan peluang yang ada dan melek tentang ekonomi digital (e-commerce), sehingga bisa bertahan dan survive. Pandemi Covid-19 ini bukan penghalang bagi kita untuk terus berkreasi. Keterbatasan yang ada justru seharusnya mendorong kita semua untuk tetap berinovasi, bertransformasi, menggali potensi, dan menciptakan peluang-peluang,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pada Seminar dan Bazar Online serta Sosialisasi Penggunaan Masker secara virtual di kediaman resmi Wakil Presiden, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis (03/09/2020).

Dalam seminar yang mengangkat tema “UMKM Kreatif Menghadapi Peluang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” tersebut, Ibu Wury menyampaikan, ada 64 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi hingga 60 persen pada Pendapatan Domestik Bruto nasional. Oleh karena itu, agar bisa bangkit dan mampu melalui masa-masa sulit pandemi Covid-19 ini, UMKM perlu diselamatkan.

“Untuk dapat bangkit dari dampak pandemi, UMKM dituntut untuk adaptif dan kreatif serta mampu menghasilkan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan pasar, serta memberikan kemudahan dalam mengakses produk tersebut dengan tetap memenuhi protokol kesehatan. Teknologi digital diyakini mampu menjawab semua tantangan tersebut. Kehadiran teknologi digital saat ini berkontribusi besar terhadap perubahan aktivitas ekonomi. Bahkan pengaruhnya terhadap ekonomi secara makro sangat signifikan,” ujarnya.

Ibu Wury meyakini, ekonomi berbasis digital (e-commerce) mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Penggunaan teknologi digital diharapkan mampu memperkuat pergerakan ekonomi kerakyatan. Sehingga harapan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dapat terwujud.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Wury juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah pada UMKM yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Melalui gerakan ini pemerintah mengajak agar masyarakat Indonesia mencintai dan bangga akan karya anak negeri sendiri. Membeli produk buatan Indonesia merupakan wujud konkrit pembelaan dan rasa cinta terhadap bangsa. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan titik penting bagi kebangkitan UMKM,” imbuhnya.

Terkait dengan kampanye penggunaan masker, Ibu Wury mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menaati dan menjalankan protokol kesehatan di era new normal ini.

“Meski saat ini kita sudah mulai beraktivitas kembali, namun kita harus memperhatikan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker dalam beraktivitas. Dengan menggunakan masker berarti kita telah melindungi diri kita dan orang lain,” pesannya.

Menutup sambutan, Ibu Wury mengimbau seluruh peserta Seminar dan Bazar Online untuk menjadi agen-agen perubahan dan penggerak pencegahan Covid-19. Ia juga berharap acara seminar ini dapat mengedukasi UMKM sehingga mampu bangkit kembali.

“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Dan saya berharap kegiatan ini dapat mengedukasi dan mendorong UMKM untuk adaptif dan kreatif di masa pandemi, sehingga UMKM Indonesia bisa bangkit kembali,” pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate menyampaikan, pemerintah melalui kemenkeu memberikan berbagai macam stimulus. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia juga mengupayakan stimulus berupa pelatihan dan pendampingan terutama untuk peralihan aktivitas bisnis ke ruang digital, yang dikenal dgn sebutan digital on boarding.

“Aspek ini harus dimaksimalkan mengingat 64 juta UKM ultramikro indonesia ada 14,6% yang sudah go online. Tugas besar kita adalah menyeimbangkan UMKM konvensional dengan UMKM on board digital,” ujarnya.

Sebagai informasi, acara ini merupakan program kolaborasi antara Dekranas dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam mendukung para pelaku UMKM dan IKM untuk maju bersama melalui transformasi digital.

Turut hadir dalam acara ini Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian, Inisiator Awadah Group Yenny Wahid, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi Widodo Muktiyo, Sekretaris Jenderal Dekranas Gati Wibawaningsih, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Odo R. M. Manuhutu, Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nita Yudi, serta fashion designer Indonesia Anne Avantie. (OYP/AF/SK-KIP, Setwapres)