Aceh, ibumjk.wapresri.go.id – Peredaran Narkoba di Indonesia semakin merisaukan karena telah merasuk kehidupan generasi muda. Berbagai upaya telah ditempuh, para penegak hukum pun hampir setiap hari berhasil menggagalkan peredaran Narkoba.
Hal ini juga menjadi perhatian serius Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Melalui program kerja Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE), yakni secara rutin mengadakan sosialisasi dan seminar anti narkoba kepada para pelajar di hampir seluruh daerah di tanah air.
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Kamis (31/1), Ibu Negara didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla, bersama rombongan Ibu-Ibu OASE, turut melakukan sosialisasi anti Narkoba yang juga digelar di kota ini.
Sekitar 1000 pelajar memadati Auditorium Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Kota Banda Aceh, untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Selain sosialisasi bahaya Narkoba, para siswa juga dibekali pengetahuan akan bahaya penyebaran berita bohong atau hoax, dan juga sosialisasi pengurangan pemakaian wadah plastik.
Dalam acara ini, Ibu Negara melakukan dialog dengan para siswa dan menguji sejauh mana para siswa mendapat pembekalan tentang bahaya Narkoba.
Ibu Negara berpesan agar pelajar jangan mau terpengaruh dan harus menghindari Narkoba dan sejenisnya, serta menolak apabila diberi oleh siapapun.
“Jangan mau jika ada orang atau teman yang membujuk untuk menggunakan narkoba. Sebab sekali memakainya akan sulit dihentikan atau disembuhkan. Narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan.
Satu hal lagi, agar anak-anakku berhati-hati dalam bermain medsos, tidak boleh membuat atau ikut-ikutan menyebar berita bohong,” tegas Ibu Negara.
Ibu Iriana juga mengingatkan agar para pelajar mulai mengurangi pemakaian wadah plastik baik untuk minum maupun makan, karena sampah plastik makin tidak terbendung.
“Plastik itu akan hancur melebur selama 400 tahun. Bisa dibayangkan kalau kita terus memakai sampah plastik,” kata Ibu negara yang mengajak pelajar mulai membiasakan membawa wadah makanan atau minuman yang bisa dipakai berkali kali.
Ibu Iriana yang berbagi tugas dengan Ibu Mufidah dalam berdialog dengan para siswa, tidak lupa memberikan hadiah berupa laptop dan jam tangan bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sebelum ke UIN Ar-Raniry, Ibu Negara dan rombongan terlebih dahulu mengunjungi PAUD Permata Hati untuk melakukan sosialisasi makan sehat, penanaman bibit pohon, dan menyaksikan gerakan cuci tangan. Kemudian rombongan bergeser ke Puskesmas Meurexa untuk meninjau pelaksanaan program IVA Test, TBC, dan Stunting.
Ibu Negara dan Ibu Mufidah yang juga selalu didampingi istri Gubernur Aceh Hj. Dyah Erti Idawati, juga menghadiri Pelatihan Akbar dan Parenting bertema “Praktik Pendidikan Karakter dan Pendekatan Saintifik yang Sukses Membangun Akhlak Daya Pikir Kritis dan Kreativitas Anak.”
Hadir sekitar 1500 peserta yang terdiri dari para guru PAUD mengikuti pembekalan ini.
Menutup rangkaian kegiatan di Aceh, Ibu Negara dan rombongan mengunjungi pameran mini dari Dekranasda Aceh. Pameran ini menampilkan aneka produk kerajinan unggulan Aceh di antaranya, kain tenun, tas, dan asesoris. Tidak ketinggalan pula Kopi Luwak Gayo khas Aceh. (JR KIP-Setwapres).