Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) turut berdampak langsung pada performa dan kinerja industri kerajinan nasional. Agar tetap bertahan menghadapi krisis ekonomi ini, adaptasi dengan kondisi yang ada saat ini mutlak dan harus segera dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, diperlukan program pendampingan kepada para UMKM kerajinan untuk mengenalkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital secara lebih optimal lagi, khususnya dalam memasarkan produk kerajinan.

“Oleh karena itu, penting adanya program pendampingan kepada para UMKM kerajinan kita untuk mengenalkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital supaya meningkatkan pengembangan dan penguatan UMKM tersebut,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada acara Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Rakerda Dekranasda) Provinsi Aceh tahun 2020 secara virtual di kediaman resmi Wakil Presiden (Wapres), Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta, Selasa (17/11/20).

Pada acara yang bertemakan “Sisi Positif Pandemi Covid-19: Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan di Daerah” tersebut, Ibu Wury berharap semua pihak dapat terus membina dan mengembangkan UMKM Indonesia. Sehingga, para pelaku UMKM dapat terus berkarya dengan memanfaatkan platform digital yang ada saat ini, serta mampu mendekatkan produsen dan konsumen.

“Digitalisasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan para UMKM, khususnya di sektor kerajinan untuk memasarkan produknya dengan lebih mudah pada masa pandemi ini. Saya percaya, kemudahan teknologi ini akan memberikan nilai tambah bagi para UMKM sehingga dapat lebih menggerakkan ekonomi masyarakat,” terang Ibu Wury.

Lebih lanjut, Ibu Wury menyebutkan, agar mampu meningkatkan minat pangsa pasar produk UMKM juga diperlukan pembentukan tim kurator bagi para produk binaan. Hal ini ditujukan sebagai upaya menghasilkan produk UMKM yang berdaya saing internasional.

“Sangat bagus kiranya dapat dibentuk tim kurator guna mengkurasi produk-produk perajin binaan Dekranasda Provinsi/Kabupaten/Kota di Aceh yang bisa didorong masuk ke pasar lokal maupun global,” tuturnya.

Di samping itu, Ibu Wury berpendapat, kampanye Gerakan #BanggaBuatanIndonesia perlu dilakukan secara lebih masif lagi kepada masyarakat luas agar masyarakat lebih memilih barang buatan dalam negeri, khususnya produk UMKM. Sehingga, UMKM Indonesia dapat bangkit kembali dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional.

“Penyelenggaraan Rakerda merupakan salah satu momentum yang tepat bagi kita semua untuk turut serta menyukseskan Gerakan #BanggaBuatanIndonesia, serta membangun optimisme kerajinan Indonesia bisa tetap bertahan dan terus berkembang,” ujar Ibu Wury optimis.

Mengakhiri sambutannya, Ibu Wury menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Rakerda Dekranasda Aceh ini. Ia berharap agar acara yang akan diselenggarakan selama tiga hari mulai 17 hingga 20 November 2020 tersebut dapat terlaksana dengan baik.

“Saya berharap Rakerda ini menjadi sarana komunikasi, koordinasi, serta sinkronisasi antar seluruh pemangku kepentingan di Aceh dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kerajinan nasional,” pungkas Ibu Wury.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Provinsi Aceh Dyah Erti Idawati mengungkapkan bahwa sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan industri kerajinan, Rarkeda Dekranasda Provinsi Aceh tahun 2020 telah menyiapkan program pengembangan pembinaan bagi para perajin.

“Visi dari Dekranasda Provinsi Aceh memakmurkan perajin, mengandung makna perlunya upaya dari kita semua untuk memajukan kerajinan, membantu persiapan perajin. Kami telah menyiapkan program pengembangan pembinaan di daerah ini dengan berbagai pelatihan yang akan dilakukan, seperti pengembangan usaha teknologi informasi untuk mempromosikan usaha,” jelas Dyah. (DAS/AF/SK–KIP, Setwapres)