Jakarta, ibumjk.wapresri.go.id – Sesuai dengan mandat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi kesetaraan dan persamaan kedudukan, baik bagi perempuan dan laki-laki. Namun, jurang ketidaksetaraan gender masih begitu nyata akibat konstruksi sosial yang banyak dipengaruhi oleh budaya patriarki, sehingga memberikan dampak termajinalkannya perempuan dalam berbagai aspek pembangunan. Oleh karena itu, kesenjangan tersebut harus diperkecil untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
“Jika kesenjangan ini dapat diperkecil, maka sumber daya manusia bangsa kita pun akan menjadi semakin kuat. Tentunya, kemajuan bagi perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wakil Presiden, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020).
Lebih lanjut Ibu Wury menyampaikan, keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa dapat dilihat secara nyata sejak dahulu. Perempuan telah turut berjuang di medan perang saat penjajahan, serta telah melakukan advokasi bagi kemajuan kaumnya serta bangsa diantaranya melalui berbagai profesi seperti akademisi, tenaga kesehatan, tentara, politikus, dan ibu rumah tangga. Di sisi lain, di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), perempuan pun telah menjadi garda terdepan dalam upaya melawan wabah ini baik di bidang sosial kemanusiaan maupun ekonomi.
“Hal ini lah yang menginspirasi Presiden Joko Widodo untuk memberikan arahan kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mendorong terlaksananya protokol kesehatan keluarga melalui perempuan-perempuan di dalam keluarga, agar seluruh anggota keluarga tetap aman selama beraktivitas di dalam maupun di luar rumah,” ungkap Ibu Wury.
“Perempuan dengan sensitivitas dan kepekaan sosial yang luar biasa, adalah ujung tombak kekuatan bangsa pada masa-masa krisis,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Ibu Wury mengimbau agar momentum Peringatan Hari Ibu ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan semangat perjuangan para perempuan di masa lalu, dimana perempuan selalu hadir dan berperan aktif serta berjuang dalam berbagai peristiwa besar di Indonesia.
“Tahun 2020 mungkin bukan tahun yang mudah bagi kita semua, tetapi semangat perjuangan perempuan tidak akan padam. Selalu ada waktu dan ruang yang tersedia bagi kita semua untuk berkontribusi. Dimulai dari lingkup terkecil yakni diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, hingga ke lingkup luas, yaitu kemajuan bangsa,” imbau Ibu Wury.
Menutup sambutannya, Ibu Wury mewakili Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk dapat menyatukan persepsi bahwa sudah bukan saatnya perempuan tertinggal dari laki-laki. Pembaharuan harus dilakukan demi masa depan bangsa yang gemilang. Perempuan harus berdaya untuk mencapai Indonesia maju.
“Tentunya, cita-cita tersebut hanya dapat dilakukan jika negara dan seluruh masyarakat Indonesia yang bergerak di berbagai sektor berjuang bersama demi memberikan kesempatan, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan yang setara bagi perempuan dengan laki-laki. Tanpa sinergi yang kuat, cita-cita kita untuk mencapai indonesia yang kita impikan tidak akan pernah tercapai,” pesan Ibu Wury.
“Jika pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender dapat terwujud, saya yakin bahwa potensi mereka akan mampu membawa kita semua ke dalam jalan terang, sebagaimana sejarah telah mengajarkan kita bahwa kekuatan perempuan mampu melampaui masa-masa tergelap bangsa,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengungkapkan latar belakang sejarah peringatan Hari Ibu, yaitu Kongres Perempuan I. Kongres tersebut menandai tonggak awal perjuangan perempuan Indonesia untuk turut membangun bangsa dan negara. Kongres tersebut juga telah membuktikan peran perempuan dalam pergerakan nasional.
“Melalui peringatan ini, Kementerian PPPA berusaha untuk menggelorakan kembali semangat dan potensi perempuan-perempuan Indonesia untuk menjadi inspirasi bangsa menuju Indonesia Maju,” ungkap beliau.
Serangkaian kegiatan memperingati Hari Ibu telah berlangsung selama 2 bulan terakhir, antara lain melalui kegiatan webinar pemberdayaan perempuan, peningkatan kapasitas perempuan terkait kepempiminan dan pemberdayaan ekonomi, pemberian penghargaan kepada perempuan inisiator, dukungan bagi perempuan pra sejahtera, dan aneka publikasi mengenai pemberdayaan perempuan.
Mengakhiri sambutannya, Menteri PPPA berpesan kepada perempuan di seluruh Indonesia.
“Tanamkanlah dalam diri dan pemikiran bahwa perempuan adalah sosok yang kuat, tangguh, dan berdaya. Sosok yang berani bermimpi dan mampu mewujudkannya karena sejarah telah membuktikan begitu banyak kiprah dan sumbangsih perempuan bagi nusa dan bangsa,” tandasnya.
Acara ini diselenggarakan secara virtual dengan mengundang para duta besar negara sahabat, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para gubernur, para bupati/wali kota, para kepala dinas PPPA provinsi/kabupaten, perwakilan lembaga donor, Ketua Umum OASE, DPP KOWANI, TP PKK Pusat, Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi, dan Bhayangkari, Pimpinan Organisasi Perempuan, Perwakilan komunitas muda dan forum anak. (DMA/NN, KIP-Setwapres)