Padang Panjang, wapresri.go.id – Sebagai salah satu penopang ekonomi di Tanah Air, UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian nasional, salah satunya berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Di masa kini, produk kriya tidak hanya memenuhi pangsa pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi ekspor yang besar untuk berlaga di kancah global.

Untuk itu, di era persaingan yang semakin tinggi, dibutuhkan upaya dalam memajukan seni kriya dalam menunjang UMKM kriya melalui peningkatan kompetensi.

“Peningkatan kompetensi menjadi kunci utama dalam membantu UMKM kriya menghadapi tantangan yang ada,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin ketika membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi UMKM Kriya Kota Padang Panjang di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Kec. Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, Jumat (21/07/2023).

Menurut Ibu Wury, para pelaku UMKM kriya perlu meningkatkan kompetensi dalam berbagai aspek, seperti manajemen usaha, desain, produksi, dan pemasaran sebagai upaya memberikan nilai tambah pada produk yang dimiliki.

“Mereka perlu memperkuat kompetensi mereka dalam berbagai hal, seperti manajemen usaha, desain, teknik produksi, hingga pemasaran, agar dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” imbau Ibu Wury.

Lebih lanjut, Ibu Wury meminta para pelaku UMKM untuk dapat memiliki kemampuan adaptasi dan inovasi yang terus berkembang mengikuti perkembangan industri.

“Dengan manajemen yang baik, pelaku usaha dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi operasional, serta mampu menghadapi perubahan pasar dengan cepat dan tepat,” ujar Ibu Wury.

Di sisi lain, Ibu Wury menekankan pentingnya produk yang unggul dan berkualitas selain sebagai daya tarik bagi konsumen, juga membuka peluang jangkauan pasar yang lebih luas.

“Produk yang berkualitas, inovatif, dan sesuai dengan tren pasar akan memikat konsumen dan membuka pasar yang lebih luas,” kata Ibu Wury optimis.

“Diperlukan upaya yang berkelanjutan dalam meningkatkan desain, kualitas, dan pemasarakan produk UMKM kriya,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Ibu Wury juga meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk dapat saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam memajukan UMKM kriya di tanah air.

“Kita semua dapat saling belajar, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan yang kuat untuk memperkuat UMKM kriya melalui kolaborasi yang erat,” pesan Ibu Wury.
Mengakhiri sambutannya, Ibu Wury mengajak masyarakat untuk dapat memberikan kontribusi aktif dalam meningkatkan penggunaan produk-produk kriya karya anak bangsa.

“Kita dapat turut berkontribusi dalam membangun perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memilih, membeli, menggunakan, dan mendukung produk-produk kriya lokal,” tutup Ibu Wury.

Sebelumnya, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran memaparkan persentase perekonomian Kota Padang Panjang sebesar 80% yang ditopang oleh pergerakan ekonomi UMKM melalui berbagai program kerja dan pengadaan pelatihan bagi para pelaku UMKM.

“Kita juga mengembangkan UMKM dengan program yang namanya Rumah Wirausaha, kita memberikan bantuan perizinan, infrastruktur, branding, pelatihan, bekerjasama dengan Sahabat UMKM,” sebut Fadly.

Sementara itu, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang Febri Yulika mengungkapkan progres kerjasama yang selama ini telah dibangun antara Dekranas dengan ISI Padang Panjang dalam peningkatan kompetensi para pelaku UMKM kriya di Padang Panjang.

“Kemitraan strategis dan kolaborasi ISI Padang Panjang dengan Dekranasda kabupaten/kota se-Sumatra Barat bermanfaat bagi UMKM, terutama dalam pengembangan diversifikasi produk melalui inovasi, manajemen produksi, hingga branding, dan marketing produk, sehingga meningkatkan daya saing produk kriya UMKM,” jelas Febri.

Senada dengan Febri, Ketua Dekranasda Sumatra Barat Harneli Mahyeldi juga menekankan penguatan kolaborasi dan kerjasama para pemangku kepentingan dalam memajukan UMKM kriya Sumatra Barat di masa mendatang.

“Kolaborasi dan kerjasama antarlembaga harus tercipta dan perlu diperkuat di masa mendatang, termasuk dengan para pelaku UMKM kriya di Sumatra Barat,” tutur Harneli.

Hadir pada kesempatan tersebut jajaran pengurus Dekranas, yaitu Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Sri Suparni Bahlil, Ketua Bidang Wirausaha Baru Endang Budi Karya, Ketua Bidang Pendanaan Elizabeth Thohir, Ketua Bidang Daya Saing Soraya Zulkifli, Ketua Dekranasda Kota Padang Panjang Dian Puspita Fadly Amran, dan Sekretaris Jenderal Dekranas Reni Yanita. (DAS/SK – BPMI, Setwapres)