Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Pemberian Air susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan atau yang biasa disebut dengan ASI eksklusif terbukti efektif dalam mencegah dan mengatasi terjadinya stunting (anak kerdil). Selain memiliki kandungan gizi yang baik, ASI juga dapat memperkuat hubungan emosional antara ibu dengan bayinya. Untuk itu, pemberian ASI eksklusif kepada anak tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang ibu, namun tanggung jawab bersama.

“Pemberian ASI pada anak menjadi tanggung jawab kita bersama. Seorang ibu yang menyusui harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari ayah, keluarga, lingkungan dan pemerintah,” tegas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin saat menutup webinar dalam rangka memperingati pekan menyusui sedunia yang bertema “InvestASI Indonesia untuk Bumi yang Lebih Sehat” di kediaman resmi Wakil Presiden, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (12/08/2020).

Lebih jauh Ibu Wury menjelaskan, pemerintah telah menetapkan bahwa pemberian ASI eksklusuif adalah hak setiap anak di Indonesia. Untuk itu, seluruh pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun keluarga berkewajiban untuk membantu terlaksananya pemberian ASI eksklusif ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

“Pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga hak anak untuk memperoleh ASI tersebut dengan berbagai program. Seperti pentingnya pemberian ASI, peningkatan layanan untuk ibu menyusui, dan menyediakan ruang laktasi di tempat-tempat publik,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ibu Wury mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mendorong suksesnya program pemerintah ini. Sehingga, anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan optimal serta bebas stunting.

“Saya mengimbau kepada kita semua agar apa yang telah menjadi program pemerintah tersebut dapat diikuti dan dibantu oleh kalangan swasta dan masyarakat luas, sehingga gerakan pemberian ASI kepada setiap anak di Indonesia dapat terus dilakukan, dan pada saatnya nanti Indonesia bebas dari stunting,” imbaunya.

Menutup sambutannya, tak lupa Ibu Wury menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan webinar ini. Ia juga berharap agar pengetahuan yang didapat dari webinar ini dapat mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada anak.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta webinar, para narasumber dan semua pihak yang telah mendukung hingga terselenggaranya acara ini. Saya mengapresiasi acara ini, semoga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkan kegiatan pekan menyusui sedunia dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan menambah wawasan kita,” pungkasnya.

Pelaksanaan Webinar dengan tema “InvestASI Indonesia untuk Bumi yang Lebih Sehat” ini resmi dibuka oleh Wakil Presiden K. H. Ma’ruf Amin. Webinar ini diselenggarakan oleh Sekretariat Wakil Presiden selaku koordinator pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Webinar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia yang dirayakan pada minggu pertama di bulan Agustus setiap tahunnya. Pekan Menyusui Sedunia menjadi peringatan tahunan yang mengingatkan akan peran penting semua pihak dalam menyukseskan pemberian ASI yang optimal pada anak.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan bahwa peringatan Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2020 ini mengangkat tema “Support Breastfeeding for A Healthier Planet” dan difokuskan pada dampak pemberian makan bayi terhadap lingkungan dan keharusan untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung praktik menyusui untuk bumi yang lebih sehat.

“Saat ini perubahan iklim dan degradasi lingkungan merupakan tantangan yang mendesak. Salah satu kontributor dalam perubahan iklim dan degradasi lingkungan yaitu sistem pangan dan pola konsumsi. Pengurangan emisi karbon dan penyehatan ekologi dapat dimulai dari praktik menyusui,” papar Terawan.

Lebih lanjut Terawan menyampaikan bahwa ASI tidak hanya melindungi kesehatan ibu dan anak, tetapi juga bumi dan lingkungan karena ASI merupakan makanan alami, selalu tersedia dan aman bagi lingkungan, serta diproduksi tanpa menghasilkan polusi, kemasan dan limbah, mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim, serta menghemat air,” tandasnya.

Sebagai informasi, selain webinar, Kementerian Kesehatan juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan lain hingga akhir tahun 2020 dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia, yaitu temu media secara virtual, lomba vlog, berbagai pelatihan daring seperti pelatihan promosi menyusui dan pelatihan konseling menyusui kepada tenaga kesehatan.

Selain Menteri Kesehatan, hadir sebagai pembicara diantaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan, dan Nutrition Specialist UNICEF Sri Sukotjo. (RMS/NN/SK-KIP, Setwapres)