Jakarta, ibuwma.wapresri.go.id – Menilik filosofinya, teh memiliki makna yang dalam. Secara tampilan, teh yang merupakan secarik daun kering terlihat sangat sederhana. Namun ketika diseduh, daun tersebut dapat menghasilkan aroma dan rasa yang berlapis serta menyimpan banyak khasiat bagi tubuh. Dari filosofi tersebut, manusia dapat mengambil makna yang dalam untuk tampil sederhana namun tetap memberikan manfaat bagi sekitar.
“Kita semua sebagai makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedapat mungkin dapat mencontoh di kehidupan kita filosofi teh yang begitu mendalam tersebut, yaitu tampil dengan sederhana tetapi membawa banyak manfaat nyata bagi orang di sekitarnya,” tutur Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada acara Silaturahmi dengan Para Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sekretariat Negara dan unit-unit pelaksana di dalamnya serta talkshow dengan tema “Tetap Sehat di Masa Pandemi dengan Segala Kebaikan dan Manfaat dari Teh serta Tata Cara Minum Teh”, di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Selasa (06/10/2021).
Lebih jauh Ibu Wury menyampaikan bahwa kebiasaan meminum teh tidak hanya menjadi kebiasaan bagi masyarakat tetapi sudah menjadi budaya bagi bangsa Indonesia. Sebab, teh memiliki banyak manfaat yang dapat diserap oleh tubuh.
“Teh jika diracik dengan benar akan meningkatkan stamina, dan antioksidannya mampu melawan radikal bebas. Tidak hanya itu, menghirup aroma teh yang murni, segar dan khas membuat hati dan pikiran kita terasa lebih fresh dan tenang,” urainya.
Oleh karena itu, Ibu Wury menilai tema yang diambil pada talkshow hari ini sangat bermanfaat, khususnya untuk memberikan referensi kepada peserta akan manfaat baik teh dalam menjaga daya tahan tubuh di masa pendemi Covid-19.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini telah hadir ditengah-tengah kita narasumber Ibu Ria Musiawan yang nantinya akan menjelaskan lebih detail tentang nasihat teh serta cara penyajiannya yang benar,” pungkas Ibu Wury.
Sebelumnya, narasumber Ibu Ria Musiawan memaparkan mengenai cara penyeduhan dan penyajian teh yang benar agar manfaat dari meminum teh dapat dirasakan secara maksimal.
“2 sampai 3 menit cukup diseduh. [Apabila] lebih dari itu, selain merusak kandungan teh [juga] teroksidasi, itu bahaya,” urai Ibu Ria.
Ibu Ria juga menjelaskan apabila di dalam teh akan ditambah dengan daun aromatik seperti mint atau bunga fresh, maka penyeduhannya tidak boleh menggunakan suhu yang tinggi. Namun, bila daun aromatik sudah dikeringkan, maka penyeduhan dapat dilakukan dengan air yang panas.
“Mint enak kalau diseduh tidak terlalu panas, 70 sampai 80 derajat agar tidak merusak kandungan dari daun tersebut. Bunga rose sudah dikeringkan itu boleh panas. Tapi kalau masih fresh upayakan tidak terlalu panas supaya tidak merusak daun itu sendiri,” urai Ibu Ria.
“Setelah diseduh langsung diminum sehingga tidak merusak kandungan teh, harapannya tidak akan mengganggu metabolisme kita,” tandasnya.
Hadir dalam acara ini Ketua DWP Kementerian Sekretariat Negara Ibu Nana Setya Utama, Ketua DWP Sekretariat Kabinet Ibu Nani Yuli Harsono, Ibu Ketua DWP Unit Pelaksana Sekretariat Presiden Ibu Mirdi Heru, Ketua DWP Unit Pelaksana Sekretariat Wakil Presiden Ibu Dewi Oemar, Ketua DWP Sekretariat Militer Presiden Ibu Isa Tonny, dan Para Pengurus DWP di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Wakil Presiden. (NN/SK-BPMI, Setwapres)