Jakarta, ibumjk.wapresri.go.idShibori adalah sebuah kain khas Jepang dengan teknik pewarnaan yang berbeda. Pada bagian kain tertentu dilakukan dengan melilit, melipat, atau mengikatnya dengan benang. Jadi ketika dicelupkan pada cairan pewarna, bagian yang terlindungi tidak akan terkena warna. Kain shibori ini sudah dikenal sejak abad ke 7 di Jepang.

Kalau di Indonesia dikenal dengan istilah kain batik jumputan, tekniknya hampir mirip, hanya saja kain shibori lebih detil dan bisa diikat sekecil semut.

Inilah yang membuat kagum Ketua Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang ikut meresmikan Pameran Shibori yang digelar di Atrium Plaza Senayan mulai Senin, 10/9. Acara ini juga digelar dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang.

“Sangat indah dan mengagumkan, yang hebat ada pengrajin kita yang berhasil menyatukan Shibori dan Batik. Ini hal yang sangat baik,” kata Ibu Mufidah.

Ibu Mufidah berkali kali memuji keindahan kain ini kepada Duta Besar Jepang untuk RI, Masafumi Ishii dan pengusaha Rachmat Gobel yang juga Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang.

Pameran yang dibuka dengan penampilan musisi Wakaido atau gebukan gendang Jepang, diresmikan dengan pengguntingan pita oleh Ibu Mufidah yang didampingi Masafumi Ishii dan Rachmat Gobel.

Penyelenggara pameran ini dengan bangga memperkenalkan karya karya standar shibori tertinggi dunia dari koleksi Museum Shibori Kyoto pada masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Ibukota. (Budi-Jer/KIP Setwapres)